Akhlak merupakan bunga diri. Akhlak adalah perangai yang di berikan Allah untuk manusia. Akhlak adalah pembeda manusia dengan binatang serta iblis. Mari menyimak dengan seksama perkataan dari seorang tokoh Indonesia di masa kemerdekaan, Haji Agus Salim (1884-1954).
Agus Salim mengatakan, "Sekiranya angkatan muda tidak dipersenjatai dengan jiwa dan agama yang kuat, maka akan hancurlah akhlak angkatan pemuda dan bangsanya tadi".
Beliau menyaksikan sendiri bagaimana angkatan muda suatu bangsa menentukan peradaban nasib bangsanya masing-masing. Dari pengalaman kehidupannya sebagai seorang diplomat negara, dia mendapatkan pengalaman hidup berharga. Seperti di Timur, yang senatiasa menjunjung tinggi kedisplinan ala Samurai hingga menghadiri konferensi islam di belahan dunia. Pasca jatuhnya khalifah Utsmani di Turki tahun 1924, peradaban Eropa melesat. Terbukti ketika menghadiri sidang diplomasi, angkatan muda Eropa bersitegang dalam perdebatan panas. Akhirnya, beliau berkesimpulan bahwa Barat akan jaya sebentar saja, tak sampai lima abad.
Semenjak awal pertemuannya dengan budaya barat. Haji Agus Salim langsung berkesimpulan bahwa keilmuan mereka memang patut diacungi jempol. Namun, moral mereka terlanjur jatuh pada jurang kehinaan. Mereka membusungkan dada dengan keras atas kecerdasannya. Makin ke sini, akhlak mereka malah mengkhawatirkan. Bahkan akut.
Kemajuan dunia modern ternyata memiliki dampak terhadap penurunan akhlak generasi pemuda. Mari kita menengok beberapa perjalanan orang-orang besar yang tersirat dalam buku sahabat penulis, Edgar Hamas, "Untuk Kalian yang Rindu Perubahan".
Imam Ahmad, seorang ulama yang majelis ilmunya dihadiri dihadiri oleh 5.000 orang. Yang belajar hadits sejumlah 500 orang. Yang belajar akhlak pada beliau sebanyak 4.500 orang. Subhanallah...
Satu tokoh lagi, Ibnul Mubarak pernah bertutur dalam majelis ilmunya, "selama saya belajar, saya mengkhususkan belajar akhlak selama 30 tahun, baru belajar ilmu pengetahuan lainnya selama 20 tahun. Itulah kutipan dalam bukunya Ghayatun Nihayah fi Thabaqatil Qurra.
Belum tokoh ulama yang bernama Ibnu Hajar. Beliau berkata, "Anda mempelajari 1 bab tentang akhlak, itu lebih kusukai daripada anda belajar 70 bab ilmu pengetahuan yang lain".
Tak mau ketinggalan, Imam Laits pun bertutur, "sungguh, belajar akhlak walau sedikit, itu lebih utama daripada mengumpulkan hadits tetapi tak berakhlak baik".
Singkatnya, tokoh-tokoh besar dalam dunia Islam mengetahui kedudukan akhlak yang mahal harganya.
Jika kita menelusuri dunia saat ini, banyak para Profesor, para ahli, yang kecerdasannya di atas rata-rata. Namun, akhlaknya jauh lebih rendah dari petani padi di tanah Jawa. Ini membuktikan bahwa seseorang yang merasa tinggi keilmuannya masih perlu belajar akhlak. Kita tidak bisa menutup mata, kebanyakan orang-orang yang pintar ternyata masih mudah terseret kasus kejahatan seperti korupsi, pelecehan seksual, pembunuhan, dan perusakkan lingkungan sekitar. Karena masa belajar akhlaknya lebih sedikit daripada masa belajar bab pengetahuan.
Marilah merenungi diri sendiri. Apakah selama ini kita sudah mendalami ilmu akhlak secara serius? Atau kita mengekor ke peradaban modern. Sebaik-baik contoh akhlak ada pada Nabi kita, Nabi akhir zaman, Muhammad SAW.
Semoga tulisan sederhana ini menjadi "alarm pengingat penulis" untuk senantiasa belajar mengenai ilmu akhlak. Karena masyarakat menilai seseorang bukan dari ijasahnya, hartanya, atau tampangnya. Melainkan dari perangainya.
Sumber:
Edgar Hamas, 2015. Untuk Kalian yang Rindu Perubahan. Yogyakarta:Pro-U Media
Anonim,2015. SuksesMulia is My Life. Jakarta: Zikrul Hakim.
Semenjak awal pertemuannya dengan budaya barat. Haji Agus Salim langsung berkesimpulan bahwa keilmuan mereka memang patut diacungi jempol. Namun, moral mereka terlanjur jatuh pada jurang kehinaan. Mereka membusungkan dada dengan keras atas kecerdasannya. Makin ke sini, akhlak mereka malah mengkhawatirkan. Bahkan akut.
Kemajuan dunia modern ternyata memiliki dampak terhadap penurunan akhlak generasi pemuda. Mari kita menengok beberapa perjalanan orang-orang besar yang tersirat dalam buku sahabat penulis, Edgar Hamas, "Untuk Kalian yang Rindu Perubahan".
Imam Ahmad, seorang ulama yang majelis ilmunya dihadiri dihadiri oleh 5.000 orang. Yang belajar hadits sejumlah 500 orang. Yang belajar akhlak pada beliau sebanyak 4.500 orang. Subhanallah...
Satu tokoh lagi, Ibnul Mubarak pernah bertutur dalam majelis ilmunya, "selama saya belajar, saya mengkhususkan belajar akhlak selama 30 tahun, baru belajar ilmu pengetahuan lainnya selama 20 tahun. Itulah kutipan dalam bukunya Ghayatun Nihayah fi Thabaqatil Qurra.
Belum tokoh ulama yang bernama Ibnu Hajar. Beliau berkata, "Anda mempelajari 1 bab tentang akhlak, itu lebih kusukai daripada anda belajar 70 bab ilmu pengetahuan yang lain".
Tak mau ketinggalan, Imam Laits pun bertutur, "sungguh, belajar akhlak walau sedikit, itu lebih utama daripada mengumpulkan hadits tetapi tak berakhlak baik".
Singkatnya, tokoh-tokoh besar dalam dunia Islam mengetahui kedudukan akhlak yang mahal harganya.
Jika kita menelusuri dunia saat ini, banyak para Profesor, para ahli, yang kecerdasannya di atas rata-rata. Namun, akhlaknya jauh lebih rendah dari petani padi di tanah Jawa. Ini membuktikan bahwa seseorang yang merasa tinggi keilmuannya masih perlu belajar akhlak. Kita tidak bisa menutup mata, kebanyakan orang-orang yang pintar ternyata masih mudah terseret kasus kejahatan seperti korupsi, pelecehan seksual, pembunuhan, dan perusakkan lingkungan sekitar. Karena masa belajar akhlaknya lebih sedikit daripada masa belajar bab pengetahuan.
Marilah merenungi diri sendiri. Apakah selama ini kita sudah mendalami ilmu akhlak secara serius? Atau kita mengekor ke peradaban modern. Sebaik-baik contoh akhlak ada pada Nabi kita, Nabi akhir zaman, Muhammad SAW.
Semoga tulisan sederhana ini menjadi "alarm pengingat penulis" untuk senantiasa belajar mengenai ilmu akhlak. Karena masyarakat menilai seseorang bukan dari ijasahnya, hartanya, atau tampangnya. Melainkan dari perangainya.
Sumber:
Edgar Hamas, 2015. Untuk Kalian yang Rindu Perubahan. Yogyakarta:Pro-U Media
Anonim,2015. SuksesMulia is My Life. Jakarta: Zikrul Hakim.
Bingung cari Situs Poker Terpercaya ??
BalasHapusSering kalah? lebih sering deposit dari pada wd??
Solusi Terbaik Buat Member Yang Sering Lose !!
Pokers128(dot)com
Buktiin Sendiri Main Di Pokers128 !
Bisa Main Dari HP !!
Support IOS & ANDROID
7 Games Dalam 1 User_ID
Menangkan Jackpot Harian S/d Puluhan Juta
Jackpot Global Ratusan Juta
Minimal Deposit Sangat Terjangkau !!
Rp 10,000
Withdraw Diproses Super Cepat !
1menit s/d 3menit
JANGAN TUNGGU DAN JANGAN RAGU LAGI UNTUK MENJADI SEORANG PEMENANG DAN DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA DI WWW.S1288POKER.COM
Info lebih lengkap,silahkan hubungi CS 24/7 kami melalui :
PIN BBM : 7AC8D76B
WA : 08122221680
Twitter : @S1288POKER